Kamis, 08 Juni 2017

Komunikasi Produktif Day 6

Beberapa hari yang lalu, keadaan hectic dipagi hari. Kakak maunya disuap, adik sudah jadwal makan, air untuk mandi belum siap, tumpukan piring bekas berbuka dan sahur belum dibereskan, serakan mainan, dan jam 10 saya harus mengantarkan barang pesanan orang.

Keadaan seperti, guyonan "senggol, bacok" sepertinya cocok. Dikejar deadline dan anak tidak mau bekerja sama, membuat emmak naik tanduk. saya mulai meminta untuk kakak suap sendiri, agar saya bisa melakukan hal lainnya. Tetapi, ia tetap tidak mau.

Makan sendiri, salah satu kemandirian Mikhail yang belum sepenuhnya bisa ia lakukan. Terlebih sejak adiknya lahir. Mungkin ia merasa jika disuap, saya punya waktu berduaan dengnnya.

Saya terus berusaha menyemangatinya jika ia bisa makan sendiri.
"ayok lah Nak. suap sendiri. Bisa jeki itu Nak"
"Tumpah tumpah ummi kalau saya yg sendok"
"Nda papaji. Nanti dipungut"
ia mulai merajuk. Mengalihkan perhatian ke mainan.
Saya mulai menyanyi. "Kamu bisa, kamu pasti bisa" berulang ulang.

Ia mulai mencoba. Tetapi tiap ia mencoba menyendok, nasinya berhamburan. Okay. sy yg menyendok. Tetapi kuminta ia yg menyuap sendiri ke mulut. supaya saya tidak menunggunya mengunyah makanan. Dan Alhamdulillah... ia mau. Hingga nasi dan lauknya habis. Walau saya harus bolak balik mengisi kembali sendoknya...

Namun bahan evaluasi saya saat itu. Saya masih menghadirkan nada mengeluh di depannya. Memperlihatkan jika saya tidak senang... hikshiks... :'(

tantangan, jangan lupa pakai hashtag
# level1
# day6
# tantangan10 hari
# komunikasiproduktif
# kuliahbunsayiip

Tidak ada komentar:

Posting Komentar